Agarkita lebih memahami apa itu dokumentasi, maka kita dapat merujuk pada pendapat beberapa ahli berikut ini: 1. Paul Marie Ghislain Otlet. Dalam International Economic Conference 1905, Paul Otlet menjabarkan pengertian dokumentasi adalah kegiatan khusus yang berupa pengumpulan, pengolahan, penyimpanan, penemuan kembali serta penyebaran
Tampilanini yang akan difokuskan pada pembahasan kali ini. Berikut adalah tampilan awal Google Hangouts. Sumber: Dokumen Kemendikbud • Dalam video conference, akan diminta untuk memasukkan nama pengguna. Gunakanlah nama asli, instansi/sekolah, dan lokasi yang benar, misalnya Andreseptian_SMK Maju Yang bukan merupakan etika komunikasi
CabaranKeterlestarian Etika Dan Peradaban; Bengkel ini sangat penting kerana ia merupakan salah satu inisiatif dalam menyediakan pensyarah dengan maklumat dan bahan-bahan pengajaran berkaitan pelaksanaan pengajaran kursus Penghayatan Etika Dan Peradaban (UHMS 1182). Objektif bengkel ini adalah seperti berikut:-
Jadietika adalah ilmu yang membahas perbuatan baik dan perbuatan buruk manusia sejauh yang dapat dipahamai oleh pikiran manusia. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, etika adalah ilmu tentang apa yang baik dan apa yang buruk serta tentang hak dan kewajiban moral (akhlak). Etika dalam perkembangannya sangat mempengaruhi kehidupan manusia.
Ketikasedang berkomukasi sinkron biasakanlah menjaga etika duduk, berdiri maupun etika lainnya yang harus dipatuhi dan dilakukan pada saat berkomunikasi. Terlebih jika sedang batuk atau bersin, maka tutuplah mulut dengan tangan untuk menghormati lawan bicara atau orang - orang disekitar. 5. Menggunakan kata - kata yang sopan
9uVG. Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas. Seperti yang kita ketahui saat ini, bahwa era digital merupakan suatu kondisi dimana informasi dapat diperoleh dengan mudah dan cepat. Selain itu, dengan menggunakan teknologi digital maka penyebarluasan terjadi dengan mudah. Dikutip dari bahwa era digital adalah suatu kondisi kehidupan dimana kegiatan yang mendukung kehidupan sudah dipermudah dengan adanya teknologi. Sudah tidak asing lagi dong kalau teknologi digital menjadi aset penting bagi setiap orang saat ini. Tidak hanya digunakan oleh remaja saja, tetapi anak kecil hingga orang tua sekali pun dapat menggunakannya dengan mudah. Salah satu contoh teknologi digital yang berkembang dengan pesat adalah telepon seluler. Siapa sih yang bisa hidup tanpa telepon seluler? Telepon seluler bahkan sudah menjadi kebutuhan primer kamu kalau telepon seluler pertama kali diciptakan atau ditemukan pada tanggal 03 April 1973 oleh Martin Cooper yang merupakan seorang karyawan Motorola Corp. Pada saat itu, telepon seluler hanya sebuah alat komunikasi kecil yang mudah untuk dibawa secara fleksibel. Dengan berkembangnya zaman, alat komunikasi ternyata juga berkembang secara pesat dan hingga kini kita gunakan untuk saling berkomunikasi. Dalam berkomunikasi melalui telepon seluler atau secara digital, tentu tidak terlalu jauh berbeda dengan komunikasi secara tatap wajah atau langsung. Dikutip dari komunikasi secara langsung maupun secara virtual pada hakekatnya sama, yaitu melakukan pertukaran informasi antara pembicara dengan lawan bicara. Bedanya hanya pada urutan penggunaan bahasa, karena jika komunikasi secara langsung didukung oleh konteks situasi yang berhadapan secara langsung, sehingga gerak tubuh, ekspresi wajah, dan lain sebagainya itu mendukung maka bahasa yang digunakan lebih sayangnya dalam komunikasi digital tentu mengalami beberapa kendala atau masalah yang mengakibatkan perdebatan atau pertengkaran sampai pada pihak berwenang. Padahal masalah tersebut terjadi hanya karena kesalahpahaman dari kedua belah pihak. Atau mungkin saja pertengkaran itu sudah terjadi dalam kehidupan nyata dan berlanjut pada komunikasi digital. Sebenarnya pertengkaran dalam komunikasi digital bisa saja dihindari dengan cara kita beretika dengan baik dalam era digital atau dunia maya ini. Etika diperlukan bukan hanya ketika komunikasi langsung, melainkan komunikasi digital juga perlu adanya etika. Etika merupakan suatu sikap yang harus kita miliki agar terjalin hubungan yang baik dan tidak menimbulkan perdebatan. Dilansir dari etika merupakan bagian dari nilai-nilai moral dan prinsip tentang benar dan salah yang merupakan pencerminan kebiasaan, tradisi dan kebudayaan masyarakat. Sebagai contoh etika yang baik adalah masyarakat Jawa, dengan orang yang lebih tua seorang pemuda berjalan di depannya dengan menganggukkan kepala seraya berkata "nyuwun sewu pak/buk". Namun sayang banget, kalau anak muda zaman sekarang lebih memuaskan dirinya dengan bermain handphone seharian dan kurang beretika dalam berkomunikasi digital. Dengan begitu, muncul sikap seperti membalas pesan secara singkat kepada orang yang lebih tua, membalas pesan dengan kata-kata kekinian yang artinya urang baik, atau menggunakan simbol tanda seru. Lalu apa saja etika berkomunikasi yang perlu diterapakan? Berikut enam etika komunikasi yang perlu diterapkan, diantaranya Mengingat bahwa "tulisan" adalah perwakilan dari kitaTulisan merupakan bentuk dari perwakilan kita saat melakukan proses komunikasi digital. Tetapi bukan hanya tulisan saja, melainkan semua konten digital yang kita bagikan dapat mewakili diri kita. Jangan menganggap bahwa konten yang kita bagikan tidak akan dilihat atau diperhatikan oleh orang lain sehingga kita bebas membagikan konten-konten emosiSebisa mungkin menghindar dari hal-hal yang akan membuat kita atau orang lain marah. Dengan memberikan sebuah respon yang berapi adalah contoh yang kurang etis saat di dalam komunikasi sopan santunCara menerapkan etika di dalam komunikasi digital selanjutnya adalah dengan bersikap sopan dan santun. Dengan berkrama yang baik dalam komunikasi, hal ini tidak akan menimbulkan masalah atau perdebatan. Malah akan memperkuat hubungan dengan orang lain menjadi dan tulisan yang jelasTindakan yang buruk jika tidak memperhatikan bahasa dan tulisan dalam proses komunikasi digital. Seperti poin pertama tadi bahwa apa saja konten yang kita bagikan akan mewakili siapa diri kita. Juga mempengaruhi penilaian orang lain kepada privasi orang lainMembagikan informasi sensitif yang merupakan rahasia orang lain adalah suatu tindakan yang tidak pantas untuk dilakukan. Apabila ingin membagikan informasi yang telah diberikan oleh orang lain, sebaiknya kita meminta ijin terlebih memunculkan perselisihanSuatu tindakan yang kurang baik jika kita bertujuan mengadu domba atau memperburuk suasana dengan memberikan informasi yang kita ketahui. Sebaiknya kita saja yang mengetahui informasi tersebut agar tidak terjadi perselisihan. Nah, begitu penting kan etika berkomunikasi dalam era digital ini? Lantas, apakah kita masih kurang beretika dalam komunikasi atau malah tidak beretika sama sekali? Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas. Rapuhnya Etika komunikasi dalam Dunia virtual, bagaimana Komunikasi merespon ini? Oleh Hajir Muhammad NurEtika Komunikasi. Etika merupakan seperangkat norma, aturan, atau pedoman yang mengatur segala perilaku manusia, baik yang harus dilakukan dan yang harus ditinggalkan, yang dianut oleh sekelompok masyarakat. Sedangkan yang dimaksud dengan komunikasi adalah pengiriman dan penerimaan pesan atau berita antara dua orang atau lebih sehingga pesan atau berita yang dimaksud dapat dipahami. Etika komunikasi dapat diartikan sebagai norma, nilai, atau ukuran tingkah laku baik dalam kegiatan komunikasi dalam suatu masyarakat. Melihat Realitas Sosial yang terjadi saat ini kurangnya penerapan etika yang baik dalam lingkup interaksi keluarga sebagai tempat utama mendidik Anak-anak untuk membangun komunikasi yang yang sejalan agar terciptanya etika yang selaras. Keluarga merupakan pondasi utama tempat pembelajaran etika untuk nantinya Anak akan memahami tindakan dan interaksi apa yang mereka ambil. Realisasi etika ini juga sangat buruk dalam interaksi sosial media dimana banyaknya kasus cyber bullying yang terjadi dimana pelaku utamanya adalah Remaja. Media Sosial yang paling banyak terjadinya cyberbullying adalah Platform Instagram dan yang terendah adalah Pengguna Twitter berikut datanya. Liputan6 Berawal dari Bullying ini menjadi pemicu terjadinya tekanan batin bagi pelaku, Hingga timbul rasa membalaskan tindakan yang sama hingga tak jarang merenggut korban jiwa. Lantas apakah sosial media kita Saat ini sudah aman bagi kita dan orang sekitar?. Tentu jawaban tindakan ini diawali atas azas kesadaran diri pribadi. Mari sejenak kita melihat sejarah jejaring sosial media berkembang - 1997 munculnya sebagai jejaring sosial media pertama di 1999 - 2000 munculnya lunarstrom dan live journal dan cyword dengan sistem informasi 2003 muncul jejaring sosial media yang beragam seperti Flikr berbagi foto YouTube berbagai video 1 2 Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
berikut ini merupakan etika dalam komunikasi video conference kecuali